Foto: Habib Umar bin Hafidz bersama muridnya, Habib Ali al-Jufri. |
Seorang Syaikh bercerita tentang Habib Umar bin Hafidz yang pergi berdakwah menghabiskan waktunya mengunjungi umat atau mengajari ilmu pada murid muridnya sepanjang hari, ketika malam tiba dia berdiri duduk atau berbaring, sholat, mengaji dan berdzikir sepanjang malam, saat di tanya, kapan punya waktu istirahat? Beliau menjawab "hingga hari aku bertemu kekasihku Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam dan Allah Subhahu Wa Ta'ala"
Banyak pendakwah mencapai keberhasilan setelah berdakwah dari satu tempat berpindah ke tempat lain.
Habib Umar bin Hafidz mengambil metode lain, beliau pergi berdakwah untuk mengunjungi dan mengetuk setiap pintu hati orang yang di temuinya. Oleh Beliau (Habib Umar bin Hafidz), setiap orang dianggap sangat penting, diperhatikan, dan diperhitungkan, serta didoakan.
Aku (Habib Ali alJufri) mengatakan ini pada kalian bukan dengan niat melebih-lebihkan atau memuji Habib Umar secara berlebihan..
Tapi memang itulah kenyataannya, begitulah cara berdakwah dengan kelembutan, itu caranya agar bisa membawa umat untuk dekat dengan Pencipta mereka. Ketulusan adalah kuncinya..
Ini tidak berarti bahwa jika Anda ingin berdakwah Anda harus memiliki ilmu yang sangat luas, atau menjadi pembicara yang hebat. Anda hanya perlu memiliki cinta dan ketulusan dengan Allah.
Karena hanya Allah yang memiliki kontrol atas hati manusia. Banyak orang berpikir bahwa untuk dakwah, mereka harus mendapatkan keberhasilan langsung dan mereka harus melihat hasilnya ada ditangan mereka. Tapi mereka gagal untuk menyadari bahwa bukan mereka yang menggerakkan hati. Itu Allah ".
Sayyidil Habib Ali Zainal Abideen Al-Jifri, berbicara tentang guru tercinta, Al-Allamah Al Habib Umar bin Hafidz
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسل
0 comments :
Post a Comment